Perbedaan Menyikat Gigi Menggunakan Pasta Gigi Herbal dan Non-herbal Terhadap pH Saliva Pengguna Ortodonti Cekat
Abstract
Latar Belakang: Menyikat gigi menggunakan pasta gigi dapat membersihkan gigi dari sisa makanan terutama bagi pengguna ortodonti. Penggunaan pasta gigi dapat meningkatkan pH saliva dan terdapat berbagai jenis pasta gigi yaitu pasta gigi herbal dan non-herbal. Tujuan: Untuk mengetahui perbedaan menyikat gigi dengan pasta gigi herbal dan non-herbal terhadap pH saliva pengguna ortodonti cekat. Metode: Penelitian ini merupakan quasi eksperimental dengan desain penelitian pre-posttest yang dilakukan terhadap 36 sampel dengan metode total sampling. pH saliva di uji menggunakan alat pH meter digital dan dianalisis menggunakan uji normalitas dan uji non-parametrik yaitu Wilcoxon dan Kruskal-Wallis. Hasil: Penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan setelah menggunakan pasta gigi herbal terhadap pH saliva pengguna ortodonti dengan nilai rata-rata pH saliva sebesar 7,2. Setelah menggunakan pasta gigi non-herbal memiliki nilai rata-rata pH saliva sebesar 6,5. Kesimpulan: Terdapat perbedaan yang signifikan pH saliva pengguna ortodonti cekat yang menyikat gigi menggunakan pasta gigi herbal dan non-herbal karena pasta gigi herbal memiliki rata-rata pH saliva yang lebih tinggi dibandingkan pasta gigi non-herbal.
References
2. Sakbana BI, Suharyono S, Almujadi A. Tingkat pengetahuan pelihara diri kesehatan gigi dan mulut dengan angka karies pada mahasiswa pemakai orthodontik cekat. Dent Ther J. 2021;3(1):1–5.
3. Kornialia K. Hubungan peranti ortodonti cekat terhadap kesehatan jaringan periodontal. J Endur. 2018;3(1):96.
4. Utama MD, Puspitasari Y, Bachtiar R, Selviani Y, Masriadi M, Ilmianti. Pengaruh lama perawatan ortodonti cekat terhadap diskolorisasi gigi pada mahasiswa kedokteran gigi di Makassar. Sinnun Maxillofac Journal. 2021;2(2):30–39.
5. Lestari N, Puspitasari Y, Masdar TA. Hubungan lama penggunaan alat ortodontik cekat terhadap akumulasi plak dan pH saliva mahasiswa FKG-UMI tahun 2017. As-Syifaa. 2018;10(1):126–133.
6. Paramanandana PGA, Prasetya MA, Susanti DNA. Hubungan volume dan derajat keasaman (pH) saliva terhadap kejadian karies anak usia 7-9 tahun di Sekolah. Bali Dent J. 2020;4(1):44–48.
7. Sa’diah K, Hayati M. Pengaruh konsumsi kopi (coffe sp) terhadap pH, laju alir dan viskositas saliva pada pecandu kopi (coffe holic). J B-Dent. 2018;5(1):72–82.
8. Melati VS, Ernawati, Wicaksono A. Differences in flow rate and saliva pH in users and non-users of fixed orthodontic appliances. Interdental J Kedokt Gigi. 2024;20(1):60–66.
9. Wiguna SN, Murniawati, Suprianto K. Pasta gigi lidah buaya (aloe vera) sebagai alternatif herbal untuk kesehatan gigi dan mulut. Andalas Dent J. 2022;10(1):32.
10. Puspitasari A, Balbeid M, Adirhesa A. Perbedaan pasta gigi herbal dan non-herbal terhadap penurunan plaque index pada anak. E-Prodenta Journal of Dentistry. 2018;2(1):116–123.
11. Triwulandari AA, Edi IS, Prasetyowati S. Perbandingan efektivitas pasta gigi herbal dan non-herbal terhadap pH saliva pada siswa Sekolah Dasar. Indonesian Journal of Health and Medical. 2023;3(4):189–199.
12. Sukma A. Perbandingan pH saliva pada penggunaan obat kumur enzim dan jintan hitam (nigella sativa) pada pasien pengguna peranti ortodonti cekat. M-DERJ.2024;4(1):11.
13. Almujadi, Sutrisno, Wibowo H. Menyikat gigi menggunakan pasta gigi dan tanpa pasta gigi terhadap pH saliva pada siswa Sekolah Dasar. Journal of Oral Health Care. 2023;10(2): 24.
14. Kresnawati Y, Mutmainah. Formulasi dan uji stabilitas fisik sediaan pasta gigi ekstrak buah delima merah (punica granatum l.). Jurnal Ilmiah Farmasi. 2023;12(3): 323.
15. Purnomowati RD, Prasetiowati LE, Sulastri. Perawatan kesehatan gigi dan mulut menggunakan pasta gigi mengandung fluor dan herbal terhadap perubahan pH saliva. Holistik Jurnal kesehatan. 2022;16(1):42–51.
 
							 
							