Hubungan Jumlah Kehilangan Gigi dengan Persepsi Kebutuhan Perawatan Ortodonti pada Mahasiswa FKG Universitas Muslim Indonesia
Abstract
Latar Belakang: Kehilangan gigi yang tidak digantikan dapat berdampak pada gigi asli yang masih ada berupa migrasi, rotasi, penurunan efisien kunyah, dan lain sebagainya. Perawatan ortodonti sangat penting karena dapat mengatasi masalah kesehatan gigi akibat kehilangan gigi, memperbaiki fungsi mulut, dan meningkatkan kepercayaan diri individu. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan jumlah kehilangan gigi dengan persepsi kebutuhan perawatan ortodonti. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif jenis survei analitik dengan metode pengambilan data cross-sectional. Sampel penelitian sebanyak 14 orang. Uji statistik yang digunakan adalah uji chi-square. Hasil: Kategori kehilangan gigi sedikit 64,3% dan sedang 35,7%. Kategori kehilangan gigi rendah 21,4%, sedang 50%, dan tinggi 28,6%. Kesimpulan: Terdapat hubungan jumlah kehilangan gigi dengan persepsi kebutuhan perawatan ortodonti pada mahasiswa FKG Universitas Muslim Indonesia.
References
2. Avontroodt S, Lemiere J, Cadenas de Llano-Pérula M, Verdonck A, Laenen A, Willems G. The evolution of self-esteem before, during and after orthodontic treatment in adolescents with dental malocclusion, a prospective cohort study. European Journal of Orthodontics. 2020;42(3): 257-62.
3. Nurhaeni. Gambaran kebutuhan perawatan ortodonti pada mahasiswa jurusan keperawatan gigi Poltekkes Makassar. Media Kesehatan Gigi. 2017;16(1):149–200.
4. Hansu C, Anindita PS, Mariati NW. Kebutuhan perawatan ortodonsi berdasarkan Index of Orthodontic Treatment Need di SMP Katolik Theodorus Kotamobagu. Jurnal e-GIGI. 2018;1(2):99.
5. Puspitasari GA, Damayanti L, Kusumadewi AN. Pola kehilangan gigi berdasarkan klasifikasi Kennedy serta penyebab utama kehilangan gigi pada rahang atas atau rahang bawah usia dewasa muda. Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjajaran. 2022;34(3):216–25.
6. Mangkat Y, Wowor VNS, Mayulu N. Pola kehilangan gigi pada masyarakat Desa Roong Kecamatan Tondano Barat Minahasa Induk. Jurnal e-GIGI. 2019;3(2):509-12.
7. Satria WG, Baehaqi M, Amalina R. Pengaruh kehilangan gigi posterior terhadap kualitas hidup individu lanjut usia studi terhadap individu lanjut usia di Unit Rehabilitasi Sosial Pucang Gading dan Panti Wredha Harapan Ibu Semarang. ODONTO Dent. J. 2018;2(1):40.
8. Asim FM. Analisis perbandingan tingkat kehilangan gigi pada pasien lansia yang datang ke dokter gigi dan ke tukang gigi. JITEKGI. 2019;15(2):57.
9. Juliatri J, Anindita PS. Gambaran kehilangan gigi pada mahasiswa tahap profesi dokter gigi. Jurnal e-GiGi. 2021;9(2):362.
10. Isiekwe GI, Aikins EA. Self-perception of dental appearance and aesthetics in a student population. Int. Orthod. 2019;17(3):506–12.
11. Pereira D, Machado V, Botelho J, Proenca L, Rua J, Lemos C, et.al. Impact of malocclusion, tooth loss and oral hygiene habits on quality of life in orthodontic patients: a cross-sectional study. Int. J. Environ. Res. Public Health. 2021;18(3):7145.
12. Imam AY. Impact of tooth loss position on oral health-related quality of life in adults treated in the community. J Pharm Bioallied Sci. 2021;13(2):S969–S974.
13. Bouskandar SY, Al Muraikhi L, Hodge TM, Barber SK. UK dental students’ ability and confidence in applying the Index of Orthodontic Treatment Need and determining appropriate orthodontic referral. Eur. J. Dent. Educ. 2023;27:489–96.
14. Ergüven SS, Kalyoncuoglu UT. Effect of tooth loss on social appearance anxiety and oral health-related quality of life among dental students. J. Basic Clin. Heal. Sci. 2021;3:165–70.
15. Sultan H, Abid R, Ghani MU, Ashfaq A, Shahid R, Hasan SA. Comparison of knowledge, self-perception about malocclusion and orthodontic treatment need amongst undergraduate dental students. Clin. Investig. Orthod. 2024;83(2):87–95.
 
							 
							