Efektivitas Ekstrak Daun Teh Hijau (Camellia sinensis) dalam Menghambat Pertumbuhan Bakteri Aggregatibacter actinomycetemcomitans

  • Nur Rahmah Hasanuddin Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muslim Indonesia
  • Nur Fadhilah Arifin Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muslim Indonesia
  • Nur Asmah Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muslim Indonesia
  • Indrya Kirana Mattulada Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muslim Indonesia
  • Nabila Salsabila Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muslim Indonesia
Keywords: Periodontitis, aggregatibacter actinomycetemcomitans, ekstrak daun teh hijau (Camelia sinensis)

Abstract

Latar belakang: Penyakit periodontal mempengaruhi populasi global dan lebih sering terjadi seiring dengan

bertambahnya usia. Di Indonesia, prevalensi penyakit periodontal berada di peringkat kedua setelah karies gigi. Daun

teh hijau (Camellia sinensis) mempunyai sejumlah komponen aktif yang berkhasiat dan banyak dipakai untuk

pengobatan tradisional, termasuk kemampuannya untuk menghambat pertumbuhan bakteri yang ada di rongga mulut.

Tujuan: Mengetahui efektivitas ekstrak daun teh hijau (Camellia sinensis) dalam menghambat pertumbuhan bakteri

Aggregatibacter Actinomycetemcomitans. Metode: Penelitian ini menggunakan uji eksperimental in vitro dengan

desain post-test control only group dan teknik disc diffusion. Sampel berjumlah 25 yang dibagi menjadi 5 kelompok

perlakuan masing-masing kelompok 1 10%, kelompok 2 20%, kelompok 3 30%, kelompok 4 klorheksidin dan

kelompok 5 aquades. Uji statistik yang digunakan yakni Analisis of Varians (ANOVA). Hasil: Zona halo kelompok 1

sebesar 7,64 mm, kelompok 2 sebesar 9,27 mm, kelompok 3 sebesar 10,27 mm, kelompok 4 sebesar 3,73 mm, dan

kelompok 5 sebesar 0 mm. Hasil Uji Analisis of Varians (ANOVA) didapatkan hasil p-value menunjukkan nilai sebesar

0,000>0,5. Kesimpulan: Daun teh hijau (Camellia sinensis) efektif menghambat pertumbuhan bakteri aggregatibacter

actinomycetemcomitans

References

1.Bachtiar R, Asmah N, Arif AC. Efek antibakteri ekstrak buah kurma ajwa (phoenix dactylifera l) terhadap bakteri porphyromonas gingivalis. Indonesian Journal of Public Health. 2023;1(3): 260-7.

2.Valentine HM, Nasution H, Sastypratiwi H. Perancangan sistem pakar diagnosis awal penyakit gigi dan mulut menggunakan metode dempster shafer. Justin. 2015;3(3): 291-7.

3.Tahulending AA, Ratuela JE, Kembuan SNS. Hubungan pengetahuan tentang karies gigi dengan jenis karies gigi pada mahasiswa tingkat i dan ii jurusan keperawatan gigi poltekkes kemenkes manado. JIGIM. 2020;3(2): 73-80.

4.Hasanuddin NR, Mattulada IK, Hasanah AU. Efektivitas madu hutan (apis dorsata) dalam menghambat pertumbuhan bakteri aggregatibacter actinomycetemcomitans. Sinnun Maxillofacial Journal. 2023;5(2): 52-7.

5.Wantenia F, Susanto C. Pengaruh strobilanthes crispus bi terhadap khm dan kbm pada bakteri aggregatibacter actinomyecetemcomitans dan fusobacterium nucleatum secara in-vitro. Jurnal Ilmiah dan Teknologi Kedokteran Gigi. 2020;16(1): 36-44.

6.Larasati R. Pengaruh stres pada kesehatan jaringan periodontal. Jurnal Skala Husada: The Journal of Health. 2016;13(1): 1-2

7.Krismariono A. Antibiotika sistemik dalam perawatan penyakit periodontal. Periodontic journal. 2013;1(1): 15-19

8.Herawati, D. Terapi kombinasi root debridement dan antibiotic terhadap periodontitis agresif. Majalah Kedokteran Gigi. 2012;18(2): 200-4.

9.Prasetyaningrum N, Soemardini S, Fadil M. Efek ekstrak daun teh hijau (camellia sinensis) terhadap sel osteoklas tulang alveolar tikus putih (rattus norvegicus). E-Prodenta Journal of Dentistry. 2018;2(1): 130-9.

10.Savitri A. Tanaman ajaib basmi penyakit dengan toga (tanaman obat keluarga). Buku. Jakarta; Bibit Publisher: 2016. 5-6.

11.Dwipriastuti D, Putranto RR, Anggarani W. Perbedaan efektivitas chlorhexidine glukonat 0, 2% dengan teh hijau (camellia sinensis) terhadap jumlah porphyromonas gingivalis. ODONTO: Dental Journal. 2017;4(1): 50-4.

12.Andayani R, Chismirina S, Habdani AD. Efek antibakterial rebusan teh hijau terhadap pertumbuhan aggregatibacter actinomycetemcomitans sebagai periodontopatogen periodontitis agresif. Dentika Dent J. 2012;17(2):172-6.

13.Endarini LH, Mutiarawati DT. Aktivitas antibakteri ekstrak daun teh hijau (camellia sinensis l) terhadap pertumbuhan bakteri escherica coli. Politik Kesehatan Kemenkes Surabaya. Riset Kesehatan. 2021;11(3): 4-5.

14.Lestari AS. Aktivitas ektrak daun cabai rawit (capsium frustences, l) terhadap penghambatan pertumbuhan bakteri escherichia coli secara in vitro. Jurnal Farmasi Sains dan Praktiks. 2016;1(2): 2-3.

15.Annita A, Panus H. Daya hambat ekstrak daun teh hijau (camellia sinensis) terhadap bakteri streptococcus mutans. Jurnal Kesehatan Saintika Meditory. 2018;1(1): 1-9.

16.Priskila T. Uji daya hambat daging buah sirsak (annona muricata L.) terhadap pertumbuhan bakteri porphyromonas gingivalis. Pharmacon. 2017;6(3): 1-3.
Published
2025-07-07
Section
Articles