Efektivitas Ekstrak Biji Alpukat (Persea Americana Mill) dalam Menghambat Pertumbuhan Bakteri Streptococcus Mutans untuk Mencegah Karies Gigi

  • Sarahfin Aslan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muslim Indonesia
  • Nur Asmah Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muslim Indonesia
  • Indrya Kirana Mattulada Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muslim Indonesia
  • Kurniaty Pamewa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muslim Indonesia
  • Nurul Azizah Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muslim Indonesia
Keywords: Biji alpukat, Streptococcus mutans, karies, uji maserasi

Abstract

Latar belakang: Pencegahan karies dapat dilakukan dengan cara kimiawi dan mekanis, secara kimiawi dengan menggunakan obat kumur. Biji alpukat mengandung flavonoid, saponin, dan tanin yang memiliki sifat antibakteri. Tujuan: Mengetahui efektivitas ekstrak biji alpukat (Persea americana mill) dalam menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans untuk mencegah karies gigi. Metode: Penelitian ini menggunakan metode true eksperimental dengan post-test control design. Sebanyak 16 sampel dibagi menjadi 4 kelompok pengulangan pada cawan petri. Kelompok 1, 2, 3, dan 4 masing-masing konsentrasi 3%, 5%, 7%, dan kontrol positif. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji normalitas dan uji one way anova. Hasil: Zona hambat kelompok 1, 2, 3, dan kontrol positif masing-masing menunjukkan nilai rata-rata 9,09; 9,80; 10,86; dan 15,73. Hasil uji one way anova menunjukkan nilai p sebesar 0.000 yang lebih kecil dibandingkan dengan 0.05. Kesimpulan: Ekstrak biji alpukat (Persea americana mill) dengan konsentrasi 3%, 5% dan 7% efektif dalam menghambat bakteri Streptococcus mutans.

References

1. Sholekhah I, Hidayanti, Kustantiningtyasturi D. Efektifitas antibakteri ekstrak biji alpukat (persea americana mill) terhadap pertumbuhan bakteri strepcoccus mutans. Andalas Dental Journal (ADJ). 2022;10(2):74-5.

2. Idris Z, Setiawan P, Hakman AN. Formulasi dan uji aktifitas antibakteri obat kumur ekstrak biji alpukat (persea americana mill) terhadap streptococcus mutans. Jurnal Kesehatan Tambusai. 2023;4(1):24.

3. P Listrianah. Indeks karies gigi ditinjau dari penyakit umum dan sekresi saliva pada anak di sekolah dasar negeri 30 Palembang 2017. Jurnal kessehatan Palembang (JPP). 2017;12(2):136-8.

4. Darsono O, Sumantri. Indonesia natural research pharmaceutical journal. 2020;5(1):80-1.

5. Priyambodo AR, Zainal HN. Daya anti bakteri air perasaan buah lemon (citrus lemon (l) burm.f.) terhadap strepcoccus mutans dominan karies gigi. 2019;18(2):59.

6. Bontjura S, Waworuntu AO, Siagian.VK. Uji efek antibakteri ekstrak daun leilem (clerodendrum minahassae i) terhadap bakteri streptococcus mutans. 2015;4(4):98-100.

7. Rosanti D. Morfologi tumbuhan. Penerbit: Erlangga. 2013; 10-57.

8. Mukhofifah, Nurraharjo E. Sistem deteksi kematangan buah alpukat menggunakan metode pengolahan citra. 2019; 11(1):12.
9. Rini AA. Jurnal skrining fitokimia dan uji antibakteri ekstrak etanol buah kawista (limonia acidissima l.) dari daerah kabupaten Aceh besar terhadap bakteri escherichia coli. Universitas syiah kuala darussalam, banda aceh. 2017;2(1).

10. Wulandari G, Rahman A, Rubiyanti R. Uji aktivitas bakteri etanol kulit buah alpukat (persea americana mill) terhadap staphylococcus aureus atcc 25923. 2019;15(1):75.

11. Asngad A, Subiakto W. Potensi ekstrak biji alpukat sebagai hand sanitizer alami: literatur review. 2020;6(2):107-112.

12. Hidayat S. Efektivitas daya hambat dan daya bunuh bakteri ulkus traumatikus pada mukosa mulut dengan berbagai konsentrasi propolis (trigona sp.). Medali Jurnal. 2015;2(1):82.

13. Soge CPC, Asturi AL, Yani S, Ismail S, Alhawaris. Uji aktifitas antibakteri ekstrak etanol semut Kalimantan (myrmecodia tuberosa jack) terhadap bakteri porphyromonas gingivalis secara in vitro. Sinnun Maxillofacial Journal (SMJ). 2024;6(1):2.
Published
2025-04-30
Section
Articles