Komposisi Calcium Phosphate dari Cangkang Kepiting Bakau (Scylla serrata) sebagai Bahan Alternatif pada Perawatan Pulp Capping

  • Fadil Abdillah Arifin Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muslim Indonesia
  • Indrya Kirana Mattulada Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muslim Indonesia
  • Sarahfin Aslan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muslim Indonesia
  • Kurniaty Pamewa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muslim Indonesia
  • Nursuci Nursuci Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muslim Indonesia
Keywords: Cangkang kepiting bakau (Scylla serrata), pulp capping, calcium phosphate

Abstract

Latar belakang: Penggunaan calcium phosphate dalam kedokteran gigi dapat dijadikan bahan alternatif perawatan pulp capping. Cangkang kepiting bakau memiliki kadar calcium phosphate yang tinggi sehingga dapat dijadikan bahan alternatif perawatan pulp capping. Tujuan: Untuk mengetahui kadar kandungan calcium phosphate pada cangkang kepiting bakau (Scylla serrata). Metode: Penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan pengumpulan sampel menggunakan metode purposive sampling. Hasil: Analisis uji XRD kandungan calcium phosphate cangkang kepiting bakau sebesar 99,8% dalam bentuk hidroksiapatit sedangkan 0.2% dalam bentuk calcium. Kesimpulan: Terdapat kadar calcium phosphate bentuk hidroksiapatit sebesar 99.8% sedangkan bentuk calcium sebesar 0,2% pada penelitian analisis kadar calcium phosphate dengan menggunakan alat X-ray diffraction (XRD).

References

1. Sipayung RH, Poedjirahajoe E. Science and technology pengaruh karakteristik habitat mangrove terhadap kepadatan kepiting (Scylla serrata) di pantai utara kabupaten Demak, Jawa Tengah. Jurnal Tambora. 2021;5(2):1-10.

2. Rachmawati D, Kurniawati C, Hakim L, Roeswahjuni N. Efek remineralisasi casein phospopeptide-amorphous calcium phospate (CPP-ACP) terhadap enamel gigi sulung. E-Prodenta Journal of Dentistry. 2019;3(2):257–62.

3. Maryana V, Siswanto, Izak RD. Pengaruh komposisi dikalsium fosfat dihidrat dan trikalsium fosfat terhadap sifat makroskopik dan mikroskopik semen gigi sementara kalsium fosfat. Jurnal Fisika dan terapannya. 2016;3(1):29–40.

4. Kumala YR, Rachmawati D, Hersanto K. Stimulasi dentin reparatif direct pulp capping menggunakan ekstrak ikan teri (Stolephorus sp). E-Prodenta Journal of Dentistry. 2017;1(2):45-53.

5. Octarina, Rey S, Komariah. The effect of toothpaste with nanocalcium and nanochitosan on oral cavity microorganism (in vivo). Material kedokteran gigi. 2018;1–7.

6. Wiyono DE, Siregar SA, Zahroh Ma’mun U, Rosanti S, Ningrum EO. Sintesis dan karakterisasi nano-hidroksiapatit dari cangkang rajungan sebagai material pembuatan filament 3D printing dengan kombinasi poly (caprolactone). 2023;1–6.

7. Endang S, Rauf N. Pembentukan Hidroksiapatit pada Cangkang Kepiting Bakau (scylla spp) dengan Metode Pemanasan Berlanjut. 2018;1-5.

8. Supangat D, Cahyaningrum SE. Synthesis and characterization of hydroxyapatite of crabs shell (Scylla Serrata) by wet application method. Unesa Journal of Chemistry. 2017;6.

9. Ramadhani IP, Wahyudi ST, Sewi SU. Sintesis senyawa kalsium fosfat dengan teknik presipitasi single drop. J Biofisika. 2019;8(1):25-33.

10. Suci IA, Ngapa YD. Sintesis dan karakterisasi hidroksiapatit (HAp) dari cangkang kerang ale-ale menggunakan metode presipitasi double stirring. 2020;8(2):73-81.
Published
2024-11-30
Section
Articles