Perbedaan Daya Hambat Larutan Madu Lebah Klanceng (Trigona biroi) dan Lebah Barat (Apis mellifera) Terhadap Pertumbuhan Porphyromonas Gingivalis
Abstract
Pendahuluan: Bakteri porphyromonas gingivalis dapat menyebabkan terjadinya akumulasi plak dan penyakit periodontal. Pengobatan penyakit periodontal akibat bakteri secara herbal dapat menggunakan madu yang memiliki cita rasa, warna, dan tekstur berbeda, tergantung lebah dan nektarnya. Tujuan: Untuk mengetahui perbedaan daya hambat larutan madu lebah klanceng (Trigona biroi) dan lebah barat (Apis mellifera) terhadap pertumbuhan bakteri porphyromonas gingivalis. Metode: Penelitian ini menggunakan metode eksperimental laboratorium dengan desain post-test only control group dan teknik disc diffusion. Sampel penelitian sebanyak 24 yang dibagi rata menjadi 8 kelompok: kelompok larutan madu lebah klanceng konsentrasi 20%, 50%, 80%, lebah barat 20%, 50%, 80%, kontrol positif, dan negatif. Hasil: Rata-rata diameter zona hambat larutan madu lebah klanceng konsentrasi 20% dan 50% sebesar 16,51 mm dan 20,74 mm (kuat), sedangkan 80% sebesar 24,2 mm (sangat kuat). Rata-rata diameter zona hambat larutan madu lebah barat konsentrasi 20%, 50%, dan 80% sebesar 22,65 mm; 27, 01 mm; dan 23,6 mm (sangat kuat). Kesimpulan: Terdapat perbedaan daya hambat antara larutan madu lebah klanceng dan madu lebah barat, larutan madu lebah barat pada konsentrasi 50% lebih unggul dibandingkan dengan larutan madu konsentrasi yang lainnya.
References
2. Risna, Fauzia N. Upaya peningkatan kebersihan gigi dan mulut anak melalui penyuluhan dan demonstrasi menyikat gigi di Sekolah Dasar Negeri 2. Al Ghafur: Jurnal Ilmiah Pengabdian pada Masyarakat. 2022;1(2):39-43.
3. Harapan IK, Ali A, Fione VR. Gambaran penyakit periodontal berdasarkan umur dan jenis kelamin pada pengunjung poliklinik gigi puskesmas Tikala Baru kota Manado Tahun 2017. JIGIM. 2020;3(1).
4. Nabila R, Bhakti CP. Uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun kayu manis (Cinnamomum burmannii blume) terhadap pertumbuhan bakteri Porphyromonas gingivalis dengan metode disc diffusion. J Ked Mulawarman. 2021;8(2):64.
5. Sidharta R, Nora SA, Sutanti V, Diah D. Efektivitas ekstrak daun eceng gondok (Eichhornia crassipes) terhadap viabilitas Porphyromonas gingivalis secara in vitro. E-Prodenta Journal of Dentistry. 2021;5(1):403-413.
6. Mysak J, Podzimek S, Sommerova P. Porphyromonas gingivalis: major periodontopathic pathogen overview. J Immunol Res. 2014.
7. Juliatri, Mariati NW, Rumondor J. Uji efektivitas antibakteri ekstrak daun eceng gondok (Eichhornia crassipes) terhadap pertumbuhan bakteri Porphyromonas gingivalis. Pharmacon-Program Studi Farmasi, Fmipa, Universitas Sam Ratulangi. 2023;12(3):302-310.
8. Putranto RA. Peran irigasi klorheksidin pada perawatan penyakit periodontal. JKGT. 2019;1(1):35-39.
9. Fahay AJ, Rijal KS, Arsal A, Sitti F, Kanang ILD, Dwimartyono F. Pengaruh pemberian madu dari lebah (Apis mellifera) dalam menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli. Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran. 2022;2(10):687-693.
10. Ihsan MH, Wicaksono A, Habisukan UH. Aktivitas antibakteri madu lebah (Tetragonula laeviceps) terhadap pertumbuhan berbagai macam bakteri. Bioscientist : Jurnal Ilmiah Biologi. 2022;10(2):662.
11. Andam DM, Emran KR, Singgih WM, Yani A. Uji Aktivitas antibakteri beberapa madu asli lebah asal Indonesia terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. 2017;5(1):27-30.
12. Rompas JJI, Kiroh HJ, Kawatu MMH, Rotinsulu MD. Mengenal lebah madu (Apis spesies). (Novie RAP, ed.). Yayasan Bina Lentera Insan; 2023.
13. Jacobus S. Mengenal jenis-jenis lebah madu, produk-produk, dan cara budidayanya. Logika. 2011;9(1):70-77.
14. Alfi RV, Komang SP. Strategi pengembangan usaha tani madu Trigona di sekitar kawasan hutan Rarung. Jurnal Hutan Lestari. Published online 2022:1-16.
15. Sari EP. Aktivitas antibakter madu terhadap pertumbuhan Streptococcus pyogenes. Jurnal Insan Cendekia. 2020;7(1):28-33.
16. Hasanuddin NR, Mattulada IK, Hasanah AU. Efektivitas madu hutan (Apis dorsata) dalam menghambat pertumbuhan bakteri Aggregatibacter actinomycetemcomitans. Sinnun Maxillofacial Journal. 2023;5(2):52-57.
17. Dwisatya Ramadhani A, Rudhanton R, Diah D, Sutanti V. Uji efektivitas antibakteri larutan madu lebah barat (Apis mellifera) terhadap bakteri Porphyromonas gingivalis secara in vitro dengan metode dilusi agar. E-Prodenta Journal of Dentistry. 2022;6(1):540-546.
18. Izzulhaq JA, Kamaruddin M, Arnov ST. Daya hambat larutan madu (Apis cerana) terhadap pertumbuhan bakteri Porphyromonas gingivalis penyebab gingivitis metode difusi paper disk. Indonesian Journal of Dentistry. 2023;3(1):22. doi:10.26714/ijd.v3i1.11932
19. Handayani TH. Aktivitas antioksidan, total fenolik, dan total flavonoid madu Apis mellifera dari hutan akasia (Accacia crassicarpa) Riau, Indonesia dengan beberapa perlakuan pengeringan. J Biologi Indones. 2022;18(2):231-243.
20. Syamsul TD, Lala, Syaharuddin. Kandungan fitokimia, polifenol, dan flavonoid madu trigona (Tetragonula biroi) Bone, Sulawesi-Selatan. Journal of Training and Community Service Adpertisi. 2022;2(2):62-70.