Perubahan Warna Resin Komposit Nanofiller Setelah Perendaman Obat Kumur Beralkohol dan Non-alkohol
Abstract
Latar belakang: Resin komposit nanofiller merupakan salah satu jenis resin komposit yang sedang dikembangkan saat ini. Resin ini memiliki daya tahan dan sifat pemolesan yang sangat baik. Tujuan: Untuk mengetahui perbedaan perubahan warna resin komposit nanofiller setelah perendaman obat kumur alkohol dan non-alkohol. Metode: Penelitian ini merupakan experimnetal laboratories dengan desain pre-post test with control group. Sampel penelitian ini sebanyak 30 yang dibagi rata menjadi tiga kelompok. Kelompok I-III masing-masing kelompok alkohol, non-alkohol, dan aquades. Uji statistik yang digunakan adalah one-way Anova dengan uji lanjut post-hoc Tukey. Hasil: Rata-rata perubahan warna setelah perendaman pada kelompok I-III masing-masing 20,52; 9,36; dan 5,05. Perbedaan rata-rata perubahan warna kelompok 1 dan II adalah 15,29 (nilai p=0,000); kelompok I dengan III adalah 11,37 (nilai p=0,000); dan kelompok II dengan III sebesar 3,91 (nilai p=0,016). Kesimpulan: Terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok uji yaitu perendaman resin komposit nanofiller pada obat kumur beralkohol, non-alkohol, dan aquades.
References
2. Dewi SK, Yuliati A, Munadziroh E. Evaluasi perubahan warna resin komposit hybrid setelah direndam obat kumur. Jurnal Pdgi. 2011;61(1):5-9.
3. Anusavice KJ. Phillips buku ajar ilmu bahan kedokteran gigi. Ebook; Elsevier: 2017.
4. Permatasari R, Usman M. Penutupan diastema dengan menggunakan komposit nanofiller. Journal of Dentistry Indonesia. 2008;15(3):239-46.
5. Madhav VNV. Nanocomposites - a step towards improved restorative dentistry. Indian Journal of Dental Sciences. 2012;4(4):28-33.
6. Kasmadi, Mirdhayati I, Rahmadani E. Preferensi konsumen terhadap minuman susu fermentasi di tiga mall kota pekanbaru. Jurnal Peternakan. 2011;8(1).
7. Armiati IGK. Pemolesan tumpatan komposit dapat menurunkan angka perubahan warna (diskolorisasi) pada resin komposit nanofiller yang disebabkan oleh penggunaan obat kumur chlorhexidine. Jurnal Kedokteran Gigi . 2019;15(1).
8. Mior AM, Ibrahim, Wan B, Husein A. A comparison of staining resistant of two composite resins. Archives Of Orofacial Sciences. 2009;4(1).
9. Catelan A, Barbosa Gl, Suzukic TYU, Et Al. Composite resin susceptibility to red wine staining after water sorption. Journal Of Research In Dentistry. 2013;1(2).
10. Allorerung J, Anindita PS, Gunawan PN. Uji kekerasan resin komposit aktivasi sinar dengan berbagai jarak penyinaran. E-Gigi. 2015;3(2).
11. Asridiana, Thiorits E. Efektifitas penggunaan obat kumur beralkohol dan non-alkohol terhadap penurunan indeks plak mahasiswa D-IV jurusan keperawatan gigi poltekkes makassar. Media Kesehatan Gigi. 2019;18(2):1-8.
12. Rosyaningsi, Erlita I, Wrdana AS. Differences of bioactive composite resin color on immersionin alcohol and non-alcohol mouthwash. Dentin Jurnal Kedokteran Gigi. 2023;7(2).
13. Kumala YR, Prasasti A, Saputra CS. Perbedaan kekuataan tekan resin komposit nanofiller pada perendaman obat kumur beralkohol dan non-alkohol. Jurnal Kedokteran Gigi E-Prodenta. 2020;4(1):293-301.
14. Kaunang CF, Anindita PS, Leman MA. Perbedaan perubahan warna resin komposit pada perendaman minuman sari buah pabrik dan sari buah segar. e-Gigi. 2015;3(2):459-462.
15. Budiono, Khorunnisa NF, Faylina SV. Perbedaan perubahan warna permukaan resin komposit nanohybrid pasca perendamandalam cuko pempek (saus manis dan asam) dan jamu kunyit asam (Curcuma demostica val- tamarindus indica). Jurnal Kedokteran Gigi. 2019;16(2):49-52.