Insidensi Abses Maksilofasial Akibat Impaksi Molar Ketiga Mandibula
Abstract
Pendahuluan: Abses maksilofasial merupakan infeksi di regio maksilofasial yang dapat disebabkan oleh infeksi odontogen. infeksi ini diakibatkan proses inflamasi yang terjadi dalam rongga mulut. Infeksi rongga mulut yang erat kaitannya dengan abses maksilofasial adalah impaksi gigi. Impaksi gigi yang paling umum terjadi adalah impaksi pada gigi molar ketiga rahang bawah. Tujuan: Mengetahui tingkat kejadian abses maksilofasial akibat impaksi molar ketiga rahang bawah. Hasil: Impaksi gigi molar dapat mengakibatkan terjadinya infeksi odontogenik. Infeksi odontogenik yang sering terjadi adalah abses submandibula. Abses submandibular adalah suatu peradangan yang disertai pembentukan pus pada daerah mandibula. Keadaan ini merupakan salah satu infeksi pada deep neck infection. Kesimpulan: Abses yang sering terjadi akibat impaksi molar rahang bawah yaitu abses submandibular. Adapun tanda dan gelaja yang biasa didapatkan adalah demam dan nyeri leher disertai pembengkakan di bawah mandibula atau dibawah lidah, dan trismus sering dirasakan. Penatalaksanaan dengan Insisi drainase dilakukan untuk mengeluarkan pus, disertai dengan pencabutan gigi impaksi/odontektomi.
References
2. Rochmah YS. Ekspansi Abses Bukal Sinistra Kearah Colli dan Thoraks Disertai Perforasi Gaster. Semarang. 2018; 2(5).
3. Sjamsudin E, dkk. Penatalaksanaan Infeksi Odontegenik Gigi Sulung Pada Anak Yang Meluas Keruang Submandibular Dan Submental. Jawa Barat: IJMBS. 2021;5(8).
4. Aryani, dkk. Penegakan Diagnosis dan Penatalaksanaan Abses Submandibula. Semarang. 2022;1(2).
5. Tajrin A, Muhammad HS. Rusdin. Gigi Molar Kedua dan Ketiga Rahang Bawah Impaksi dan Manajemennya: Laporan Kasus. Makassar: Dentmed. 2020;1(2).
6. Ryalati S, dkk. Impaksi Gigi Geraham Ketiga Bawah dan Hubungannya Dengan Usia: Radiologis Perspektif. Jordan: BMC. 2018.
7. Molek, Fadlan A, Cut H. Edukasi Bahaya Gigi Tidur Terhadap Timbulnya Karies Gigi Dikelurahan Pasar Merah Timur Kecamatan Medan Area. Medan.2018.
8. Ishwarkumar S, dkk. Prevalensi Impaksi Molar Ketiga di Afrika India Dengan Populasi Metropolitan. India:SADJ. 2019;6(74).
9. Parlina C, Krisnawati. Penatalaksanaan Impaksi Gigi Molar Kedua Bawah Kiri Tanpa Exsposure Bedah Pada Perawatan Ortodonti Cekat. Jakatra. 2022.
10. Kurniawan ST. dkk. Pengaruh Music Klasik Mozart Terhadap Tekanan Darah Pasien Operasi Odontektomi. Surakarta. 2019;1(9).
11. Lita YA, Indra H. Klasifikasi Impaksi Gigi Molar Ketiga Melalui Pemeriksaan Radiografi Sebagai Penunjang Odontektomi. Bandung: 2020;1(4).
12. Saleh E. Odontektomi Impaksi Kaninus Maksila Bilateral Palatal Dengan Anastesi Local. Yogyakarta: IDJ. 2020.
13. Ertem S, Halil A. Evaluasi Hubungan Antara Klasifikasi Molar Ketiga Mandibular yang Terimpaksi Dengan Kananlis Alveolaris Inferior. Turki: Jdent. 2020.
14. Septina F, dkk. Prevalensi Impaksi Molar Ketiga Rahang Bawah Dirumah Sakit Pendidikan Universitas Brawijaya Tahun 2018. Brawijaya:E-Prodent. 2021.
15. Khairunnisa R, Triana N. Management Kedaruratan Dental Pada Abses Submandibular Dextra Et Causa Nekrosis Pulpa Gigi 44. Jawa Barat. 2019;1(3).
16. Maulina T, dkk. Pencegahan Imfeksi Oromaksilofasial Serta Penatalaksanaan Nyeri Pada Pasien Infeksi Nyeri Oromaksilofasial. Bandung. 2019;3(4).
17. Litha Y, dkk. Submandibular Abses. Palu:Medpro.2019.
18. Lim MJ, Alauddin MH. Kasus abses submasseteric yang tidak mungkin berasal dari molar rahang atas. Malaysia: JOSR. 2018.
19. Utari IG. Distribusi penderita abses submandibular di bagian THT RSUD Bangli Bali periode Januari 2016 sampai Desember 2018. Bali. 2019;1(5).
20. Fragiskos. Oral Surgery. Germany:Springer. 2007.
21. Arianto DR, Achmad CR. Pola kuman hasil uji sensitifitas dan komplikasi abses leher dalam. Surabaya. 2019.
22. Akbar AP, Sukmana BI, Diana S. Gambaran radiografi panoramik paska odontektomi kondisi abnormal. Dentin Jurnal Kedokteran Gigi. 2021;5(2):81-6.